Thursday, November 26, 2009

Curhat atau cerita


Cerita sedikit habis sudah lama tidak posting, ketika hari minggu sekitar jam 1 siang saya di datangi seseorang yang emang aku dah kenal, dia main ke kostku (maklum anak kos sich) ketika siang itu aku juga lagi gak sibug (sok sibuk banget) makanya aku perbolehin temanku main ke kostku,,,hehehe

setelah dia tiba dikostku, kita mulai ngobrol dan berbincang-bincang sambil cerita kesana kemari gak karuan, akhirnya kita berdua bertujuan untuk jalan jalan sore, dengan udara jogja yang mulai dingin karena musim hujan udah mulai, kita beranjak untuk berangkat muter muter jogja pakai motor (wahahah motor)

Akhirnya kita berhenti disuatu tempat yang udaranya sejuk dan tempatnya di pinggir sawah yang dapat di lihat hamparan padi yang habis di tanam dengan hijaunya membuat hati semakin tentram.

Disitulah temanku mulai curhat yang sesungguhnya, dia cerita bahawa kehidupan dia itu selalu mewah, apa yang di minta ke pada orang tuanya pasti di kasih dan di beri beda dengan saya yang hidup pas-pasan kiriman uang saja kadang tersendat sendat dan harus puasa kadang2 sich,,,heheehhe

Namun dia bercerita alias berlanjut ceritanya walaupun dia minta berapapun dan apapun yang di minta di beri pasti kasih, dia tidak merasakan kebahagiaan keluarga seperti saya, dia merasa bahwa keluarganya tidak perhatian sama dia, dia merasa sedih sekali dia ingin hidup seperti saya (walaupun hidup serba pas-pasan tapi bahagia).

Dan akhirnya saya berfikir, bahwa dengan uang, kemewahan yang ada tapi tidak diimbangi dengan pantuan orang tua, bahagia bersama, berkumpul bersama, semua itu tidak ada artinya, utung teman saya bisa mengatur diri sendiri walaupun tanpa perhatian orang tuanya,,,

---hikmah---
"UANG dan KEMEWAHAN bukan SEGALANYA"

4 comments:

twittuiw said...

Intinya bersyukur brader... hehehe

Anonymous said...

tep aku tau smuanya.. whkk.kkk.kk

Dwi said...

affan= yups bener bnget brooo

eycik= hayooo siapa? bukan kah itu seorang yang udah kmu kenal?

Marjan said...

harta bisa dicari, ketemu jangan lari.
nah enakan kalau peribahasanya begitu.

perasaanku, kebahagiaan yang memuncak apabila kita bisa memulainya sendiri dan berbagi kebahagiaan tersebut bersama orang terdekat kita dan juga orang lain.

Post a Comment

Jangan Komentar SPAM